Sexy_Girl.Com. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Anatomi Muskulus



Anatomi Fisiologi Sistem Muskular
Oleh: dr. M Fathoni Utomo
Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan
Program S1 Ilmu Keperawatan
STIKES
Fungsi Otot
Movement, untuk gerakan tubuh dan isi tubuh seperti: respirasi, sirkulasi, partus dsb
Stability, menjaga postur melawan gravitasi dan gerakan tidak terduga
Communication, ekspresi wajah, bicara, menulis
Control of body openings and passages, mulut, anus, pupil dsb
Heat production, otot menghasilkan 85% panas tubuh
Perbandingan Jenis Otot
Anatomi  Otot Rangka
Struktur Sel Otot Rangka dan Miofilamen
Struktur Miofilamen
Struktur Retukulum Sarkoplasma
Struktur Miofilamen
Motor Unit
Motor Unit
Potensial Aksi di Neuromuscular Junction
Potensial Aksi pada Sarcolema
Mekanisme Kontraksi Otot
Cross Bridge Cycle (Siklus Kontraksi)
Sliding Filament
Myogram
Myogram
Hubungan Frekuensi Stimulus dan Kuat Kontraksi
Istilah dalam Kontraksi Otot
Ø  Rigor mortis: kekakuan otot setelah meninggal oleh karena habisnya ATP
Ø  Motor unit: semua serabut otot yang diinervasi oleh satu serat saraf
Ø  Muscle fatigue: kelelahan otot setelah kontraksi karena kekurangan oksigen
Ø  Hipertropi otot: bertambahnya masa otot
Ø  Atropi otot: berkurangnya masa otot
Sumber Energi Kontraksi
Produksi ATP untuk Kontraksi
Fase Produksi ATP
Metabolisme dalam Otot
Efek Kontraksi pada Tubuh
Tipe-Tipe Kontraksi Otot
Hubungan antara Panjang dan Ketegangan
Fase-fase Kontraksi
Penamaan Otot Rangka
Penamaan Otot Rangka
Hubungan Tulang-Otot (Lever System)
Hubungan Tulang-Otot (Lever System)
Origo dan Insertio
Arah Serat Otot
Otot-otot Antagonistik
Gerakan Otot
Gerakan Otot
Otot-otot Superfisial Tubuh
Otot-otot Superfisial Tubuh
Otot-otot Kepala dan Leher
Otot-otot Kepala dan Leher
Otot-otot Trunkus
Otot-otot Trunkus
Gerakan Otot Dada pada Scapula
Otot-otot Respirasi
Lapisan Otot Dinding Abdomen
Otot Ekstremitas Superior
Otot Ekstremitas Superior
Gerakan Otot Rotator Antebrachii
Otot Ekstremitas Inferior
Otot Ekstremitas Inferior
Otot-otot Perineum
Otot-otot Perineum
Injeksi Intramuskular
Struktur Otot Polos
Kontraksi  Otot Polos
Kontraksi Otot Polos
Nyeri Otot Pasca Latihan
Kelainan pada Neuromuscular Junction
Myasthenia Gravis
Jazakumullah Khairan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Sistem Imunologi

Sistem Imunologi
Oleh: dr. M Fathoni Utomo
Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan
Program S1 Ilmu Keperawatan
STIKES 

Organ Limfoid
Struktur Kelenjar Getah Bening
Fisiologi Kelenjar Getah Bening
Hubungan Sistem Limfatik dan Pembuluh Darah
Struktur Limpa
Fungsi Limpa
Within the white pulp, B cells and T cells carry out immune functions, similar to lymph nodes, while spleen macrophages destroy blood-borne pathogens by phagocytosis. 
Within the red pulp, the spleen performs three functions related to blood cells:
  1. removal by macrophages of ruptured, worn out, or defective blood cells and platelets;
  2. storage of platelets, up to one-third of the body’s supply;
  3. production of blood cells (hemopoiesis) during fetal life.
Struktur Thymus
Struktur Tonsil
Peran Sel Darah
Sistem Imun Tubuh
Sistem Barier Tubuh
Fagosit dan Fagositosis
Demam
A fever is an elevation of core temperature caused by a resetting of the hypothalamic thermostat.
The most common causes of fever are viral or bacterial infections and bacterial toxins; other causes are ovulation, excessive secretion of thyroid hormones, tumors, and reactions to vaccines.
When phagocytes ingest certain bacteria, they are stimulated to secrete a pyrogen, a fever-producing substance.
One pyrogen circulates to the hypothalamus and induces neurons of the preoptic area to secrete prostaglandins.
Some prostaglandins can reset the hypothalamic thermostat at a higher temperature, and temperature-regulating reflex mechanisms then act to bring the core body temperature up to this new setting.
Antipyretics are agents that relieve or reduce fever. Examples include aspirin, acetaminophen and ibuprofen, all of which reduce fever by inhibiting synthesis of certain prostaglandins.
Demam
  1. Demam adalah peningkatan suhu inti disebabkan oleh ulang dari termostat hipotalamus.
  2. Penyebab paling umum dari demam adalah infeksi virus atau bakteri dan racun bakteri; penyebab lain ovulasi, sekresi berlebihan dari hormon tiroid, tumor, dan reaksi terhadap vaksin.
  3. Ketika fagosit menelan bakteri tertentu, mereka dirangsang untuk mengeluarkan pirogen, zat penghasil demam.
  4. Satu pirogen bersirkulasi ke hipotalamus dan menginduksi neuron dari daerah preoptik untuk mengeluarkan prostaglandin.
  5. Beberapa prostaglandin dapat mereset termostat hipotalamus pada suhu yang lebih tinggi, dan suhu-mengatur mekanisme refleks kemudian bertindak untuk membawa suhu tubuh inti sampai saat ini pengaturan baru.
  6. Antipiretik adalah agen-agen yang menghilangkan atau mengurangi demam. Contoh termasuk aspirin, asetaminofen dan ibuprofen, semua yang mengurangi demam dengan menghambat sintesis prostaglandin tertentu.
Demam
NK Cells
Proses Inflamasi
Skema Proses Inflamasi
Neutrofil dan Inflamasi
Agen Inflamasi
Peran Interferon
Sistem Komplemen
The complement system is a group of 20 or more  globulins that aid in nonspecific resistance and specific immunity.
These proteins include C1 through C9, factors B, D, and P, plus several regulatory proteins.
Complement provides a major mechanism for destroying foreign substances in the body.
MAC is (membrane attack complex) .
Diferensiasi Sel T dan Sel B
Imunitas Humoral dan Seluler
Aktivasi Sel T Helper (CD-4) dan Sel T Sitotoksik (CD-8)
Cara Kerja Sel T Helper
Cara Kerja Sel T Sitotoksik
Aktivasi Sel B
Sistem Kekebalan Humoral
Antigen
Antigens have two important characteristics: immunogenicity and reactivity.
  1. Immunogenicity is the ability to provoke an immune response by stimulating the production of specific antibodies, the proliferation of specific T cells, or both. The term antigen derives from its function as an antibody generator.
  2. Reactivity is the ability of the antigen to react specifically with the antibodies or cells it provoked.
  • Entire microbes or parts of microbes may act as antigens.
  • Chemical components of bacterial structures such as flagella, capsules, and cell walls are antigenic, as are bacterial toxins.
  • Nonmicrobial examples of antigens include chemical components of pollen, egg white, incompatible blood cells, and transplanted tissues and organs.
Antigen
Typically, just certain small parts of a large antigen molecule act as the triggers for immune responses.
These small parts are called epitopes, or antigenic determinants.
Most antigens have many epitopes, each of which induces production of a specific antibody or activates a specific T cell.
Struktur Antibodi
Macam dan Fungsi Antibodi
Kerja Antibodi
Respon Antibodi
Reaksi Hipersensitivitas Tipe I (Alergi/Immediate)
Reaksi Hipersensitivitas Tipe II (Sitotoksik)
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III (Kompleks Ag-Ab)
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV (Delayed)
Jazakumullah Khairan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

KDM Teori Hirarki Abraham Maslow.

Teori Hirarki Abraham Maslow.

Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham Maslow mengemukakan bahwa yang menentukan keberhargaan seorang manusia adalah kapasitas atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan diri. Teori humanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggungjawab bagi kehidupan diri kita sendiri. Blog Keperawatan akan mencoba share sedikit mengenai hirarki kebutuhan manusia menurut Maslow.

Abraham H. Maslow (1908-1970) lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Pada awalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan "kelas menengah", karena ayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Maslow tidak terlalu dekat dengan ibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya. Itu sekilas mengenai masa kecil dan biografi Abraham H. Maslow.


abraham maslow, teori kepribadian abraham maslow,teori hirarki maslow, Blog Keperawatan

Konsep Kebutuhan Dasar Manusia Abraham Maslow dijelaskan sebagai berikut :
  1. Kebutuhan fisiologis/biologis. Kebutuhan fisiologis menurut hierarki maslow adalah menepati urutan yang pertama dalam teori maslow mengenai kebutuhan dasar manusia
  2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan. Pemenuhan kebutuhan ini baik secara fisik maupun psikologis. Perlindungan fisik diantaranya yaitu : perlindungan terhadap ancaman tubuh atau hidup, yang dapat berupa penyakit, kecelakaan, ancaman mekanik, bakteriologis serta bahaya dari lingkungan. Umumnya orang dewasa dapat menjaga keamanannya sendiri, dalam keadaan sakit mereka tidak dapat melindungi dirinya sendiri. Perlindungan psikologis diantaranya yaitu : perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru, hubungan dengan orang lain, misal : lingkungan baru, tempat tinggal baru, awal sekolah.
  3. Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki. Mencintai sesama manusia merupakan unsur penting yang harus dipunyai oleh setiap individu. Kebutuhan akan cinta adalah sangat mendasar karena sangat menonjol dalam kehidupan. Kebutuhan ini misalnya memberi dan menerima kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat, diterima dalam kelompok. Beberapa ciri dari cinta : "Cinta tidak hanya sebagai perasaan yg diungkapkan tetapi merupakan serangkaian tindakan sebagai ungkapan terhadap orang lain. "Cinta tidak menuntut balasan dan tidak tawar menawar" ; "Cinta adalah pendorong dan selalu ada saat orang lain membutuhkan."
  4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain (pengakuan). Setiap manusia siapapun juga ingin dihargai. Pelanggaran terhadap harga diri seseorang dapat menimbulkan masalah. Harga diri sering dihubungkan dengan hormat terhadap diri dan orang lain. Mis: kebutuhan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestai, rasa percaya diri, pengakuan dari orang lain, dan kemerdekaan diri. Pada orang sakit, ketergantungan pada orang lain dapat menimbulkan gangguan pada harga dirinya.
  5. Kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan tingkat akhir / tertinggi dari kebutuhan menurut Maslow. Seseorang yang mencapai aktualisasi diri akan mewujudkan / merealisasikan kemampuannya, berkontribusi pada orang lain atau lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Yang termasuk dalam kategori pertama kebutuhan maslow tentang kebutuhan fisiologis / biologis diantaranya yaitu :
  1. Kebutuhan oksigen (O2). Manusia tidak dapat hidup tanpa cukup oksigen, dalam waktu 4-5 menit tanpa O2 akan menyebabkan kerusakan otak.
  2. Kebutuhan cairan (minuman) (H2O). Air sebagai bahan pelarut reaksi kimia dalam tubuh. Pada bayi proporsi air lebih besar dari pada orang dewasa, karena itu efek dehidrasi pada bayi lebih cepat.
  3. Kebutuhan nutrisi (makanan). Bila makanan yang diperlukan tidak diperoleh, tubuh akan menggunakan sumber-sumber dari tubuh sendiri, sehingga keadaan gizi dalam tubuh menurun.
  4. Kebutuhan eliminasi. Tubuh seseorang dapat berfungsi secara efisien bila sisa makanan, cairan, dan gas dapat dikeluarkan dan sisa metabolisme didetoksifikasi atau dikeluarkan.
  5. Kebutuhan istirahat dan tidur. Manusia tanpa tidur yang cukup, maka daya pikir dan konsentrasi akan menurun sehingga seseorang akan cepat marah, dan tidak dapat beraktivitas dengan baik.
  6. Kebutuhan bebas dari rasa nyeri/ kenyamanan. Kebutuhan antara orang yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Rasa nyeri / sakit akan mengganggu beberapa kebutuhan dasar lainnya.
  7. Kebutuhan pengaturan suhu tubuh yang normal. Suhu tubuh yang konstan diperlukan agar sel-sel tubuh dapat berfungsi dengan baik dan aktif.
  8. Kebutuhan stimulus/rangsangan. Kebutuhan ini berasal dari fikiran atau dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan kearah tujuan. Stimulus dapat dihubungkan dengan emosi dan proses pikir yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan/aktivitas.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

TREND dan ISSUE KEPERAWATAN

Tren Keperawatan
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif. Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya :
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi )
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat untuk semua pada tahun 2010 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1.     Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.
2.     Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.
3.     Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0
Powered By Blogger